TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Identitas
1) Identitas Klien
Nama : Tn. M
Umur : 50 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SLTA
Pekerjaan : Tidak bekerja
Suku / bangsa : Sunda / Indonesia
Status marital : Menikah
Tanggal masuk RS : 11 April 2005
Tanggal Pengkajian : 12 April 2005
No. Medrek : 05018869
Diagnosa medis : Coronary Artery Desease (CAD) Angina Pektoris Akut
Alamat : Citepus II No. 24 Cicendo
2) Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. A
Umur : 45 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Perawat
Hubungan dengan klien : Istri
Alamat : Citepus II No. 24 Cicendo
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri pinggang.
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 12 April 2005 , klien mengatakan nyeri pinggang yang terasa panas tetapi tidak menyebar ke dada. Nyeri dirasakan bertambah apabila klien terlalu banyak aktivitas dan kurang minum dan nyeri berkurang apabila klien istirahat. Nyeri pada pinggang terasa panas yang dirasakan semakin lama semakin berat, lamanya nyeri + 5 menit. Nyeri pinggang yang terasa panas tidak menyebar ke area dada. Skala nyeri 2 dari skala 0-5. Nyeri dirasakan apabila klien sedang stress, terlalu banyak aktivitas dan kurang minum.
3) Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien termasuk perokok berat. Klien merokok sejak SMP, sehari habis 2-3 bungkus, jenis rokok dji sam tsu. Dan sejak klien di diagnosa memiliki penyakit jantung klien berhenti merokok secara perlahan-lahan atas anjuran dokter. Klien mempunyai riwayat Hiperkolesterol, pada tahun 2000 klien di pasang balon dan pada tahun 2004 klien di operasi Coronary Artery Bypass Graft (CABG).
4) Riwayat kesehatan keluarga
Di keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit jantung namun ayak klien mempunyai riwayat penyakit hipertensi. Dalam keluarga klien tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit menular seperti TBC dan Hepatitis.
c. Pola Aktivitas Sehari-Hari
No | Pola Aktivitas | Di Rumah | Di Rumah Sakit |
1 | Nutrisi a. Makan · Frekuensi · Jenis · Pantangan · Keluhan b. Minum · Frekuensi · Jenis · Keluhan | · 3 x/hari · Nasi, lauk pauk, sayuran · Makanan berlemak dan gorengan · Tidak ada keluhan · 1500 - 2000 cc/hari · Air putih · Apabila kurang minum suka sakit pinggang | · 3 x/hari · Diet bubur/lunak · Makanan yang tinggi garam dan berlemak · Tidak ada keluhan · 1000 - 2500 cc/hari · Air putih · Karena banyak minum klien jadi sering kencing |
2 | Eliminasi a. BAB · Frekuensi · Konsistensi · Keluhan b. BAK · Frekuensi · Warna · Keluhan | · 1-2 hari sekali · Lembek, warna kuning · Tidak ada masalah · 5 – 6x/.hari · Kuning jernih · Tidak ada keluhan | · 1 x sehari · Lembek, warna kuning · Tidak ada masalah · 10 – 12 x/hari · Kuning jernih · Klien sering kencing pada malam hari. |
3 | Personal Hygiene a. Mandi b. Gosok gigi c. Keramas d. Ganti pakaian e. Gunting kuku f. Keluhan | · 2 x/hari · 2 x/hari saat mandi · 2 x seminggu · 2 x/hari · 1 x seminggu · Tidak ada masalah | · 1 x/hari, diseka · 1 x/hari · Belum pernah · 1 x/hari · Belum pernah · Tidak ada masalah |
4 | Intirahat Tidur a. Tidur siang b. Tidur malam c. Keluhan | · Jarang · 5 – 7 jam · Tidak ada keluhan | · 2 - 3 jam · 5 – 6 jam · Klien sering terbangun tengah malam karena ingin kencing sehingga mengganggu waktu tidur. |
5 | Pola aktivitas | Klien bekerja wiraswasta tapi sejak sering sakit klien hanya tinggal di rumah. | Karena klien sakit sehingga aktivitas klien menjadi terbatas, tetapi klien masih bisa memenuhi ADL nya dengan mandiri ataupun dibantu oleh keluarga. |
d. Pemeriksaan Fisik
a) Sistem Pencernaan
Mukosa bibir kering, lesi (-), warna gigi kuning gading, ada caries, gigi berjumlah 32 tetapi terdapat gigi palsu 7 : 3 1 1 2 2 1 1 2
2 2 1 2 2 1 1 1
warna lidah merah muda, tak ada lesi, mukosa mulut lembab. Bentuk abdomen datar, asites (-), tidak teraba pembesaran hepar dan lien. Bising usus 8 x/menit. Pada palpasi abdomen tidak teraba distensi.
b) Sistem Pernafasan
Bentuk hidung simetris, septum nasi terletak ditengah, lesi (-), PCH (-), mukosa rongga hidung kering, tidak ada nyeri pada palpasi sinus. Bentuk leher simetris, bentuk thorak simetris, tidak ada retraksi otot interkostalis, ekspansi kedua paru sama, bunyi paru resonan, frekuensi nafas cepat 20 x/menit, tidak ada clubing finger.
c) Sistem Kardiovaskuler
Tidak ada oedema kelopak mata, tidak terdapat peningkatan JVP, bunyi jantung S1 dan S2 murni regular, terdengar agak melemah, apek kordis teraba di ICS ke 5 midklavikula kiri, CRT kembali kurang dari 3 detik,
d) Sistem Endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid dan getah bening, pertumbuhan badan sesuai dengan usia, tidak ada tremor pada anggota tubuh, tidak ada hiper atau hipopigmentasi pada area tubuh tertentu.
e) Sistem Perkemihan
Tidak teraba pembengkakan pada ginjal kiri dan kanan, tidak ada nyeri tekan pada kedua ginjal. Blas teraba penuh, tidak terpasang kateter.
f) Sistem Muskuloskeletal
Ekstremitas Atas :
Bentuk simetris, tidak terdapat oedema, tidak terdapat luka, tidak terpasang infus. Reflek bisep +/+, reflek tricep +/+, ROM (+), kekuatan otot 5/5.
Ekstremitas Bawah :
Bentuk simetris, tidak ada luka, tidak terdapat odema, refleks patella +/+, ROM (+), kekuatan otot 5/5.
g) Sistem Integumen
Distribusi rambut merata, warna hitam, tidak rontok, kulit kepala bersih, kuku tangan dan kaki pendek dan cukup bersih, suhu tubuh 36,70 C.
h) Sistem Persyarafan
(a) Kesadaran
Kompos mentis dengan nilai GCS E4 M6 V5, orientasi terhadap tempat, orang dan waktu sangat baik.
(b) Memori
Memori klien tidak terganggu, klien dapat mengingat tanggal, bulan dan tahun kelahirannya.
(c) Tes Fungsi Kranial
v N. Olfaktorius
Fungsi penciuman klien baik, klien dapat membedakan bau kayu putih dan bau alkohol dengan tepat.
v N. Optikus
Klien dapat membaca papan nama mahasiswa dengan benar dari jarak kurang lebih 30 cm.
v N. Okulomotoris, trochlearis dan abdusen
Klien dapat menggerakan bola matanya ke lateral, samping kiri kanan dan oblique, refleks pupil terhadap cahaya +/+, tidak ada strabismus.
v N. Trigeminus
Klien dapat merasakan usapan kapas pada dahi, pipi dan mandibula sambil matanya ditutup. Teraba kontraksi otot masseter pada saat klien mengunyah.
v N. Fasialis
Klien dapat mengangkat alis secara simetris, dapat tersenyum dengan bibir simetris. Klien dapat merasakan rasa manis, asin dan asam pada saat makan.
v N. Akustikus
Klien dapat mendengarkan pertanyaan-pertanyaan dengan suara yang tidak terlalu keras dan dapat menjawabnya sesuai dengan apa yang ditanyakan.
v N. Glosofaringeus dan Vagus
Uvula terletak ditengah, ovula bergetar saat klien mengatakan “ah…”, refleks menelan baik.
v N. Assesorius
Klien dapat mengangkat kedua bahu secara simetris, dapat menoleh kearah kiri dengan melawan tahanan tangan perawat.
v N. Hipoglosus
Klien dapat menjulurkan lidahnya secara simetris dan dapat menggerakannya ke atas dan ke bawah, samping kiri dan kanan secara simetris.
e. Data Psikologis
1) Status emosi
Saat dikaji emosi klien tampak stabil, ekspresi wajah klien sesuai dengan apa yang dibicarakannya. Klien mengatakan ingin cepat pulang, klien mengatakn tidak mau terlalu lama dirawat karena klien tidak mau menambah beban keluarganya.
2) Konsep diri
a) Gambaran diri
Klien menerima keadaan kondisi fisiknya sekarang, klien mengatakan tidak ada yang istimewa pada anggota tubuhnya dan klien menyenangi semua anggota tubuhnya.
b) Harga diri
Klien mersa bangga pada istrinya walaupun istrinya sibuk bekerja sebagai perawat tetapi setiap hari setelah selesai bekerja selalu menemaninya.
c) Ideal diri
Klien berharap cepat sembuh dan cepat pulang. Walaupun setelah pulang klien hanya diam di rumah karena klien tidak bekerja.
d) Identitas diri
klien mengatakan sebagai kepala keluarga bagi anggota keluarganya, ia tetap dianggap ayah sekaligus suami oleh anak dan istrinya.
e) Peran diri
Semenjak klien sering sakit klien tidak bekerja lagi karena kondisi klien tidak memungkinkan, tetapi anggota keluarganya sudah menerima keadaan dirinya tetapi klien merasa tidak dapat berperan seutuhnya sebagai kepala keluarga yang seharusnya memberikan nafkah pada keluarganya.
3) Gaya komunikasi
Klien berbicara jelas dan santai, klien mengurangi banyak bicara agar tidak terlalu capek.
4) Pola koping
Bila ada masalah dalam keluarga, klien suka membicarakannya dengan istrinya dengan harapan dapat terpecahkan masalahnya.
f. Data Sosial
1) Hubungan Sosial
Klien tinggal dalam satu kamar bersama dengan 5 klien lainnya, hubungan klien dengan anggota keluarga sangat baik. Klien cukup kooperatif terhadap perawat, mahasiswa dan dokter. Klien tidak menarik diri dari lingkungan. Klien tidak mengikuti organisasi masyarakat di tempat tinggalnya.
2) Gaya hidup
Setiap harinya klien hanya tinggal di rumah karena klien tidak bekerja. Semenjak mempunyai penyakit jantung klien mempunyai pantangan minum kopi dan juice alpukat serta pantangan makan gorengan dan makanan berlemak karena klien tidak mau memperberat penyakitnya.
g. Data Spiritual
1) Falsafah Hidup
Klien seorang muslim, menyadari bahwa setiap orang ada saatnya sakit dan saatnya sehat, sakit yang dialaminya sekarang merupakan ujian dari Allah.
2) Konsep ketuhanan
Klien selalu berdoa dan berharap kepada Allah SWT agar diberikan kesembuhan, ia pasrah dengan keadaannya sekarang
h. Data Penunjang
1) Laboratorium
Tanggal 8 April 2005
Jenis pemeriksaan | Hasil | Nilai rujuk |
Haematologi | ||
Hb Leukosit Hematokrit Trombosit APTT | 13,1 6100 40 201.000 37,1 | 13 – 18 gr/dl 3,8 – 10.6 ribu 40 – 42 150 – 440 ribu 22,4 – 42,4 detik |
Kimia darah | ||
Ureum Kreatinin Glukosa puasa | 29 10 75 | 15 – 50 mg/dl 0,6 – 1,1 mg/dl 70 – 110 mg/dl |
Tanggal | ||
APTT | 23 (CN, 26,8) | CN +/-10 detik |
2) Terapi
ü Plavix 1 x 1 tablet
ü Tromboaspilet 2 x 1 tablet
ü Cedocard 5
ü ISDN 3 x 10
2. Analisa Data
No | Data | Kemungkinan Penyebab Dan Dampak | Masalah | |||||||||||||||
1 | DS : – Klien mengatakan nyeri pada pinggang tersa panas dan dirasakan semakin berat – Klien mengatakan nyeri dirasakan ber (+) jika klien terlalu banyak aktivitas dan kurang minum dan ber (-) jika klien istirahat DO : – Klien dengan CAD Angina Pektoris Akut – Nyeri tidak menyebar ke area dada – Lamanya nyeri + 5 mnt – Skala nyeri 2 dari skala 0-5 – TD : 120 / 80 mmhg N : 73 x / menit R : 20 x / menit S : 36,7 0C | Atherosclerosis Supply O2 ke koroner menurun Metabolisme anaerob Merangsang pelepasan substansi P, bradikinin, histamin, serotonin dan prostaglandin Merangsang nosi reseptor Dihantarkan oleh serabut syaraf delta A dan C Dialirkan dalam bentuk elektrokimia impuls ganglion radiks menuju dorsal horn di medulaspinalis Dihantarkan ke traktus spinothalamikus Thalamus Cortex cerebri Nyeri dipersepsikan | Gangguan rasa nyaman : nyeri | |||||||||||||||
2 | DS : - Klien mengatakan pada malam hari sering banyak minum - Klien mengatakan ketika tidur sering terbangun karena ingin kencing DO : - Klien minum 1000-2500 cc/hari - Klien BAK 10-12 x/hari - Tidur klien pada malam hari 5 – 6 jam - Klien sering terbangun tengah malam karena ingin kencing | Intake cairan pada malam hari berlebih Peningkatan isi kandung kemih Merangsang kandung kemih Poliuria Merangsang syaraf otonom Aktivasi nor epineprin Simpatis terangsang RAS teraktivasi Mengaktifkan kerja organ REM menurun Klien sering terjaga | Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat : tidur | |||||||||||||||
3 | DS : - Klien mengatakan ingin cepat pulang karena tidak mau membebani keluarganya - Klien mengatakan selama klien sakit klien tidak bekerja lagi - Klien mengatakan tidak dapat menjalankan seutuhnya peran sebagai kepala keluarga DO : - Klien menderita CAD + sudah 5 tahun - Klien sejak sakit tidak bekerja lagi - Istrinya bekerja sebagai perawat | Klien menderita CAD + 5 tahun Klien sejak sakit tidak bekerja Klien tidak dapat memenuhi kewajibannya memberikan nafkah untuk keluarganya Klien tidak dapat berperan seutuhnya sebagai kepala keluarga | Gangguan konsep diri : peran |
3. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas Masalah
- Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan penurunan supply O2 ke koroner
- Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat : tidur berhubungan poliuria pada malam hari
- Gangguan konsep diri : peran berhubungan dengan tidak dapat berperan seutuhnya sebagai kepala keluarga
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI
No | Diagnosa Keperawatan | Intervensi | ||
Tujuan | Rencana | Rasional | ||
1. | Gangguan rasa nyaman : nyeri b.d penurunan supply O2 ke koroner ditandai dengan : DS : – Klien mengatakan nyeri pada pinggang tersa panas dan dirasakan semakin berat – Klien mengatakan nyeri dirasakan ber (+) jika klien terlalu banyak aktivitas dan kurang minum dan ber (-) jika klien istirahat DO : – Klien dengan CAD Angina Pektoris Akut – Nyeri tidak menyebar ke area dada – Lamanya nyeri + 5 mnt – Skala nyeri 2 dari skala 0-5 – TD : 120 / 80 mmhg N : 73 x / menit R : 20 x / menit S : 36,7 0C | Tupan : Rasa nyaman klien terpenuhi Tupen : Setelah dilakukan perawatan selama 2 hari, nyeri berkurang dengan kriteria evaluasi: - Klien mengatakan nyeri berkurang - Klien mampu melakukan teknik distraksi dan relaksasi - Klien tampak tenang - Skala nyeri berkurang menjadi 1 - Tanda-tanda vital dalam batas normal : s TD : 120/ 90 mmhg s N : 60 – 100 x / menit s RR : 12 – 20 x / menit s S : 36,5 – 37,5 0C | 1. Kaji tanda-tanda vital 2. Atur posisi klien senyaman mungkin 3. Tenangkan klien bahwa perawat mengetahui nyeri yang dirasakan klien adalah nyata dan perawat akan membantu klien mengurangi nyeri tersebut 4. Kaji respon perilaku klien terhadap nyeri dan pengalaman nyeri 5. Berikan dorongan penggunaan strategi pereda nyeri yang telah klien terapkan dengan berhasil pada pengalaman nyeri sebelumnya 6. Lakukan setiap tindakan secara perlahan 7. Berikan tindakan kenyamanan, contoh : pijatan pinggang, nafas dalam, latihan relaksasi, ajak klien ngobrol 8. Kaji respon nyeri, catat lokasi, lama, intensitas (0-5) dan karakteristiknya (dangkal, tajam, konstan) 9. Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi : analgetik, narkotik | 1. Mengetahui keadaan umum klien 2. Posisi yang nyaman dapat menurunkan ketegangan otot dan meningkatkan kenyamanan 3. Rasa takut bahwa nyerinya tidak dianggap nyata dapat meningkatkan ansietas dan mengurangi toleransi nyeri 4. Memberikan informasi tambahan tentang nyeri klien 5. Memberikan dorongan strategi peredaan nyeri yang dapat diterima klien dan keluarga 6. Gerakan perlahan dapat menurunkan spasme otot 7. Membantu menurunkan rasa nyeri 8. Membantu menentukan pilihan keefektifan intervensi. Tingkat ansietas dapat mempengaruhi persepsi/ reaksi terhadap nyeri 9. Dapat memblokir penghantaran rangsang nyeri |
2 | Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat : tidur b.d poliuria pada malam hari ditandai dengan : DS : - Klien mengatakan pada malam hari sering banyak minum - Klien mengatakan ketika tidur sering terbangun karena ingin kencing DO : - Klien minum 1000-2500 cc/hari - Klien BAK 10-12 x/hari - Tidur klien pada malam hari 5 – 6 jam - Klien sering terbangun tengah malam karena ingin kencing | Tupan: Kebutuhan istirahat tidur terpenuhi Tupen : Setelah diberikan penjelasan selama 2 hari, poliuria klien berkurang dengan kriteria evaluasi : - Klien dapat membatasi minum pada malam hari - Klien mengatakan tidak kencing terus pada malam hari - Klien mengatakan tidurnya nyenyak | 1. Anjurkan klien utnuk mengurangi minum pada malam hari 2. Anjurkan klien untuk menyimpan pispot dekat tempat tidur 3. Berikan lingkungan yang tenang bagi klien dengan mengurangi jumlah pengunjung, ruangan yang tidak terlalu terang dan ruangan yang sepi 4. Lakukan hal-hal yang menjadi kebiasaan klien sebelum tidur 5. Ciptakan lingkungan yang tenang menjelang tidur malam | 1. Mengurangi intake cairan pada malam hari sehingga kandung kemih tidak terlalu penuh 2. Memudahkan klien dan mengurangi klien untuk terus terjaga karena harus bolak balik ke kamar mandiklien agar lebih mudah untuk tidur 3. Memberikan rasa aman dan nyaman bagi klien serta meningkatkan relaksasi dan kesiapan untuk tidur 4. Menurunkan stimulus sensori dari lingkungan sekitar yang akan menghambat tidur nyenyak 5. Mengurangi mual dan muntah |
3 | Gangguan konsep diri : peran b.d tidak dapat berperan seutuhnya sebagai kepala keluarga, ditandai dengan : DS : - Klien mengatakan ingin cepat pulang karena tidak mamu membebani kelluarganya - Klien mengatakan selama klien sakit klien tidak bekerja lagi - Klien mengatakan tidak dapat menjalankan seutuhnya peran sebagai kepala keluarga DO : - Klien menderita CAD + sudah 5 tahun - Klien sejak sakit tidak bekerja lagi - Istrinya bekerja sebagai perawat | Tupan : Kebutuhan peran klien terpenuhi Tupan Setelah penjelasan selama 2 hari klien dapat mengerti akan perubahan peran akibat penyakit yang dideritanay, dengan kriteria : - Klien tampk lebih tenang - Klien mengerti akan perubahan peran yang dialami selama klien sakit | 1. Bantu klien untuk memperluas kesadaran dirinya 2. Bri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaannya 3. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk mengekspresikan perhatiannya dan diskusikan cara mereka dapat membentu klien 4. Identifikasi sistem pendukung untuk gantikan peran selama klien sakit 5. Anjurkan klien untuk bekerja dibidang yang tidak terlalu banyak menguras tenaganya | 1. Dengan memperluas kesadaran diri klien, diharapkan klien dapat menerima keadaan dirinya 2. Dengan menyatakan perasaannya dapat mengurangi cemas pada klien 3. Dengan adanya perhatian dari keluarga menambah motivasi klien dan deegan diskusi menambah pengetahuan keluarga 4. Meningkatkan ketenangan serta menurunkan stress selama peran tergantiakn 5. Bekerja di bidang yang tidak terlalu menguras tenaga dapat mengurangi beban kerja jantung, sehingga klien tidak cepat capek |
B. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Tanggal | DP | Waktu | Tindakan Keperawatan dan Evaluasi | Paraf |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
12 - 4 - 05 | 1 2 3 1 1 2 2 | 21.00 21.10 21.15 21.20 21.25 21.30 21.30 | Ø Mengkaji tanda-tanda vital Hasil : TD : 120 / 80 mmhg N : 73 x / menit R : 20 x / menit S : 36,7 0C Ø Menciptakan lingkungan yang tenang menjelang tidur malam dan memberikan lingkungan yang tenang bagi klien dengan mengurangi jumlah pengunjung, ruangan yang tidak terlalu terang dan ruangan yang sepi Hasil : Pengunjung dibatasi dan lingkungan sekitar tenang Ø Memberikan kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaannya Hasil : Klien mampu mengungkapkan perasaannya Ø Mengkaji skala nyeri Hasil : Skala nyeri 2 dari skala 0-5 Ø Mengatur posisi klien senyaman mungkin Hasil : Posisi klien dengan head up 30 o Ø Menganjurkan klien untuk mengurangi minum pada malam hari Hasil : Klien mengurangi minum pada malam hari Ø Menganjurkan klien untuk menyimpan pispot dekat tempat tidur Hasil : Pispot disimpan dibawah tempat tidur | Marni Marni Marni Marni Marni Marni Marni |
14 - 4 - 05 | 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 | 07.15 08.00 08.15 08.25 08.30 08.40 09.00 10.00 10.30 11.00 11.15 1145 | Ø Mengatur posisi klien dan merapihkan tempat tidur klien senyaman mungkin Hasil : Posisi klien dengan head up 30 o dan tempat tidur klien rapih Ø Mengkaji tanda-tanda vital Hasil : TD : 130 / 80 mmhg N : 80 x / menit R : 18 x / menit S : 37 0C Ø Mengkaji skala nyeri Hasil : Skala nyeri 2 dari skala 0-5 Ø Menenangkan klien bahwa perawat mengetahui nyeri yang dirasakan klien adalah nyata dan perawat akan membantu klien mengurangi nyeri tersebut Hasil : Klien terlihat lebih tenang Ø Memberikan tindakan kenyamanan, contoh : pijatan pinggang, nafas dalam, latihan relaksasi, ajak klien ngobrol Hasil : Klien mau diajak ngobrol dan menarik napas dalam Ø Memberikan dorongan penggunaan strategi pereda nyeri yang telah klien terapkan dengan berhasil pada pengalaman nyeri sebelumnya Hasil : Bila nyeri klien suka memijat pinggangnya dan banyak minum Ø Mengkaji respon perilaku klien terhadap nyeri dan pengalaman nyeri Hasil : Ketika nyeri klien mengusap-usap pinggangnya dan merubah posisi tidur senyaman mungkin Ø Memberikan terapi obat per oral sesuai jadwal Hasil : - Plavix 1 tablet / oral - Tromboaspilet 1 tablet / oral - Cedocard / oral - ISDN / oral Ø Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk mengekspresikan perhatiannya dan diskusikan cara mereka dapat membentu klien Hasil : Keluarga mengunjungi klien dan menemani klien Ø Memberikan kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaannya Hasil : Klien mampu mengungkapkan perasaannya Ø Mengidentifikasi sistem pendukung untuk gantikan peran selama klien sakit Hasil : Orang yang menggantikan perannya selama klien sakit adalah istrinya Ø Menganjurkan klien untuk bekerja dibidang yang tidak terlalu banyak menguras tenaganya Hasil : Klien mengatakan setelah sembuh klien akan berusaha mencari kerja yang sesuai dengan kemampuannya | Marni Marni Marni Marni Marni Marni Marni Marni Marni Marni Marni Marni |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar