Sabtu, 16 April 2011

Askep Pada Bayi


BAB 3
TINJAUAN KASUS

3.1  Pengkajian

Ruangan                       :  Neonatus                                         No. Register : 10270712
Pengkajian pada tgl.    :  09 Juni 2003                                    Jam               : 10.00 wib
 


I.  IDENTITAS KLIEN:
      Nama                    : By. P.y
     Jenis Kelamin         :  laki - laki
     Tempat Tgl. Lahir  :  Surabaya, 17-05-2003
     Umur                      :  23 hari
     Anak Ke                 :  I (pertama)
     Nama Ayah            :  Tn. S
     Nama Ibu               :  Ny. Py
     Pendidikan Ayah   :  SLTA
     Pendidikan Ibu      :  SLTA
     Agama                    :  Islam
     Suku/Bangsa          :  Jawa/Indonesia
     Alamat                   :  Tanjung kedamaian gresik.
     Tanggal MRS         :  20 Mei 2003 (di Ruang Neonatus)
     Diagnosa Medis     :  NP/BBLR/SMK
     Sumber Informasi  : Status klien dan orang tua (ibu)

II. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Keperawatan Sekarang
a. Keluhan utama :
 bayi lemah, malas minum, kulit disekitar bokong, anus dan kulit terkelupas basah dan kemerahan, kebiruan pada kepala, lengan dan kaki bekas tusukan infus dan ambil darah.
b. Riwayat penyakit sekarang
kiriman dari RS. Anwar Medika karena prematuritas (BB masuk   1500 gr),  dengan diagnosa resiko infeksi, oksigen 2lt/mnt, infus D5% 90 cc/24 jam, inj. Vit K 1mg, Drip Ca. glukonas 3 cc, cefotaxim 2x 75 cc masuk NICU
c. Faktor yang memperberat : Saat bayi tidur telentang luka tambah parah
d. Upaya mengatasi : dinkubator, rawat luka, lingkungan  dan personal hygiene ber-sih/nyaman.
2. Riwayat Keperawatan Sebelumnya
a. (1) Prenatal :
Informasi dari ibu kehamilannya merupakan, anak pertama, Ibu usia 21 tahun, dengan umur kehamilan berdasarkan perhitungan HPHT saat itu adalah 8 bulan (data dari rekam medik), saat hamil ibu tidak minum jamu, merokok, minuman keras lainnya. Penyakit yang perdah diderita: tidak ada. Waktu kehamilan ANCnya ± 10 kali dan dilakukan imunisasi TT 2X di RS Anwar Medika (G1P00000)
 (2) Natal:
Bayi lahir usia kehamilan 35/36 minggu di RS. Anwar Medika  Jam 13.00 WIB dengan spontan belakag kepala, indikasi KPP Apgar score 8-9, BBL= 1700 gr, PB= 42 cm, LK=30 cm, LD= 30 cm, LLA= 8cm, jam 13.00 WIB (data dari dokumen Bayi), menurut perhitungan Rumus Dobowitz score 30-31 minggu
 (3) Post Natal :
K/U baik, caput (-), cepal hematom (-), Ubun-ubun besar belum menutup.
b. Luka/operasi    : -
c. Alergi               : -
d. Pola kebiasaan : -
e. Tumbuh Kembang : belum bisa terpantau hanya BBL 1700 gr dan  BBS = 1400  gr (saat dilakukan pengkajian) BBM = 1500 gr
f. Imunisasi          : belum
g. Status gizi        : BB = 1400 gr, PB = 42 cm, LK = 30 cm diit Pasi 12 x 25 cc
h. Psikososial       : -
i. Psikoseksual     : -
j. interaksi            : -
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Komposisi Keluarga : Keluarga terdiri dari ayah dan ibu
b. Lingkungan rumah dan keluarga : kelurga tinggal di lingkungan yang padat  pen-duduknya.
c. Pendidikan dan pekerjaan anggota keluarga :ayah tamatan SLTA & bekerja swasta dengan dibantu oleh ibu
.d. Kultur dan kepercayaan : selama hamil ibu tidak minum jamu
e. Fungsi dan hubungan keluarga : baik
f. Prilaku yang dapat mempengaruhi kesehatan : ibu belum dapat menyusui klien karena putting tidak menonjol.
g. Persepsi keluarga tentang penyakit klien : menyerahkan kepada Tuhan dan anak segera normal/bisa dibawa pulang.
    
III. PEMERIKSAAN FISIK
1. Khusus Neonatus
a. Reflek moro : baik
b. Reflek menggegam : baik
c. Reflek menghisap : kurang
d. Tonus otot/aktivitas : menggerakkan tangan dan kaki ( lemah)
e. Kekuatan menangis : jarang
2. Anak dan neonatus
a. Keadaan umum
 Lemah, aktivitas kurang, lebih banyak tidur, tangis cukup, BB = 1400 gr, PB = 42
 cm, LK = 30 cm,  suhu; 36.8 C,  Nadi:148 x/menit, RR : 42 x/mt.
b. Kepala
 Bentuk bulat, rambut lanugo (+) dipelipis dan telinga, kepala simetris (+), ubun-
 ubun besar (fontanela mayor) belum menutup, cembung (-), cekung (-), sutura ; melebar (-), tampak kebiruan pembuluh darah akibat tusukan infus.
c. Mata
 Mata lebih banyak terpejam, reflek membuka (-), sclera mata ; ikterik (-), hiperemi
 (-), konjuctiva anemi (+), udem palpebra (-), pergerakan bola mata bisa kesegala arah
d. Telinga
Terdapat rambut lanugo pada daun telinga, simetris (+), bila dipegang lembut dan keduanya bersih, serumen (-)
e. Hidung
 Atresia koani (-), septum tidak ada deviasi (normal), kedua bersih dan terpasang sonde pada lubang sebelah kanan.
f. Mulut
   Reflek menelan dan menghisap lemah, labioskhisis (-), palatoskisis (-), cyanosis (-)
g. Tenggorokan
tidak ada kelainan
h. Leher
Reflek tonik neck lemah, kaku kuduk (-)
i. Dada
Bentuk simetris (+),  retraksi interkostae  jelas, kulit  tipis.
j. Paru-paru
 Pernafasan kadang tidak teratur, gerakan dada simetris (+), bunyi sonor (+)
k. Jantung
 S1, S2 tunggal, murmur (+)
l. Abdomen
    Terlihat banyak pembuluh darah, distensi (-), bising usus (+)
m. Ginjal
    BAK lancar dan frekwensi berkemih ± 6-7 x/hari
n. Genetalia
    Kedua testis belum turun, hipospadia (-), terdapat luka kemerahan dan basah disekitar scrotum

o. Rektum
    Anus (+), diare (-), BAB 1x/hr, dekubitus disekitar kulit bokong (+), terkelupas, basah dan kemerahan.
p. Ekstremitas
   Pergerakan masih lemah dan kurang, tonus otot sangat lemah.bayi lebih banyak tidur terlentang, tampak kebiruan pada kaki dan tangan akibat tusukan infus dan ambil darah. Kulittipis , lemak bawah kulit (-)
q. Punggung
    Lecet (-),Lordosis (-), scoliosis (-), kiposis (-)
r. Neurologi
    Reflek baik
s. Endokrin
    Tidak ada kelainan

IV. POLA FUNGSI KESEHATAN
1.                                                                                                   Nutrisi dan metabolisme    :  PASI 12x25 cc. Dicoba melalui speen dan sisanya melalui sonde
2.                                                                                                   Eliminasi                            :     BAB 1 kali/ hari konsistensi lembek warna kuning /BAK  6-7 X/m warna jenih
3.      Istirahat dan tidur               :   bayi aktivitasnya lebih banyak  tidur
4.      Aktifitas dan latihan           :   dalam kondisi lemah, bayi masih malas bergerak.
5.      Lainnya                               : (-)

V.  PEMERIKSAAN PENUNJANG (DIAGNOSTIK TEST)
1.Laboratorium :
   - Tanggal 9/6 ; Hb 7,4 gr/dl, GDA 180, Na; 131, K: 146, Ca :10,8,leuko 13000, Bili-
rubin Total 26
   2. Thorax:: -
3. EKG ; -

IV. PROGRAM TERAPI
1. PASI     : 12 x 25 cc
2. Salep     :  Myco-Z Oitment, Micostatin oles mulut
3. D 10  0,185 180cc/24 jam
4. Multivitamin 1x0,3cc
5. Meronem 3x 17mg (IV), Amikin 2x13,5 mg (IM)
6. Vit e 1x0,3 %, KCl syr 3% 2x1/2 cth
7. Tranfusi SWB 15cc (3x berturut-turut)
8. Head Up posisi




3.2   ANALISA DATA
No/

DATA
ETIOLOGI
MASALAH
1.

DS= -
DO:
- daya  isap lemah (letargi)
- BBL =1700 gr (17/5)
- BBM =1500 gr (18/5)
- BBS =1400 gr (9/6)
-BBLR hari perawatan ke 23
-      Keadaan umum lemah
-       Bayi terpasang sonde


Refleks mengisap lemah

Volume lambung berkurang

Waktu pengosongan lambung meningkat

Daya absorpsi lemak, vit, dan mineral menurun


Kebutuhan  nutrisi bayi meningkat

Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Ganguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2.


DS=-
DO:
 -Kulit disekitar bokong, anus dan kulit terkelupas basah dan kemerahan
 -  - bayi tidur terlentang
- Kebiruan pada kepala, le-ngan dan kaki bekas tusukan infus.
-BBLR hari perawatan ke 23
- Keadaan umum lemah


Kelemahan tonus otot dan jaringan kulit  tipis
 

Kelemahan fisik

Penenkanan yang lama pada satu posisi bagian  tubuh

angkutan O2 dan Nutrisi terganggu
 

Nekrosis jaringan
 

Kerusakakn integritas kulit.

Gangguan integritas kulit

















3.


S: -
O:
 -S= 36,6C.
 - RR= 42x/mnt,
 -HR=148x/ mnt.
 -Kulit tipis, lemak bawah kulit (-).
 - Bayi dalam inkubator
 - BBS= 1400 gr
- Dx medis ; BBLR
- Keadaan umum lemah


Jaringan kulit tipis, lemak Kurang  (Termoregulator)
 


Permukaan tubuh relatif lebih luas
 


Pusat pengatur tubuh belum sempurnah
 


Produksi panas berkurang
 


Pengguapan meningkat
Keseimbangan suhu terganggu
 


Resiko terjadi hypotermi/hypertermi

Resiko terjadi gangguan keseimbangan suhu tubuh




4
S: -
O:
-S= 36,6C.
- RR= 42x/mnt,
- HR=148x/ mnt.
- Kulit tipis, lemak bawah kulit (-).
- By dalam inkubator
- BBL= 1700 gr
- BBS= 1400 gr
- Dx medis ; BBLR
- Dekubitus (+) dibokong & sekitar scrotum
- Keadaan umum lemah
- Leukosit 13.000 mg/dl
- Dekubitus (+), sekitarbokong terkelupas, kemerahan

Terbuka     IgG  menurun
jaringan
   kulit
 



Anti body belum terbentuk
 


Daya fagositosis belum sempurna
 


Reaksi  terhadap peradangan menurun
 


Tindakan yang kurang aseptic dan antiseptik
 


Resiko terjaadi infeksi



 infeksi

 

3.3   RUMUSAN  PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN

1.        Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d input yang kurang akibat daya isap yang masih lemah.
2.        Ganguan integritas kulit b.d  kelemehan tonus otot / penekaknan yang lama pada satu posisi.
3.        Resiko hypotermy b.d belum maturnya organ termoregulator/ jaringan lemak dibawah kulit yang masih kurang.
4.        Resiko terjadi infeksi b.d belum maturnya sistem imun bayi/ terbukanya jaringan kulit akibat tindakan invasive, luka dekubitus

3.4   RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien : By. Py                         No Reg : 10270712                 Hari rawat ke:
No
Dix Kep
Tujuan
Rencana Intervensi
Rasional
1
2
3
4
5


Asupan nutrisi terpenuhi setelah dilakukan tindakan keperawatan  selama 3 X24 jam Dengan kriteria : reflek hisap baik, bayi ,berat badan naik,

Gangguan integritas kulit teratasi selama 3x 24 jam, dengan kriteria:
- kulit bokong    kering 
   - pergerakan bayi aktif 
-          bekas luka infus






























1. Berikan bayi mi-num ASI/PASI sesuai jadwal 12x25 cc
2. Bangunkan bayi untuk pemberian minum tiap 2 jam
3. Catat setiap susu yang masuk.
4. Timbang BB/hr



1. Mengkaji derajat luka


2. Atur  posisi tidur     bayi





3. Ukur tanda-tanda vital.


4.     Ganti popok yang basah
5.     Rawat luka lecet  secara aseptic dan antiseptik.
6.     Kolaborasi pemberian salep  micro Z oitment pada kulit yang mengelupas

1. Memenuhi1nutrisi bayi sesuai kebutuhan
2. Bayi tetap makan sesuai jadwal, mengganti cairan yang keluar.
3. Mengetahui jumlah asupan nutrisi
4. Peningkatan BB indikasi nutrisi terpenuhi



1. sebagai data dasar dalam merencanakan tindakan keperawatan luka.
2. Posi tidur yang terlalu lama pada satu bagian dapat mempermdah  luka lecet, akibatnya jaringan sekitarnya kurang mendapat O2 dan nutrisi.
3. Perubahan  tanda vital dapat berindikasi adanya gangguan pada organ tertentu
4.      Sebagai media pertumbuhan kuman.
5.      meminimalkan resiko kontaminasi kuman.
6.      dapat merngobati dan mempercepat pertumbuhan jaringan.






No
Dix Kep
Tujuan
Rencana Intervensi
Rasional
1
2
3
4
5
3






















4
Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d input yang kurang akibat daya isap yang lemah






Ganguan integritas kulit b.d  kelemehan tonus otot / penekaknan yang lama pada satu posisi



Resiko terjadi infeksi b.d adanya luka tindakan invasive

Tidak  terjadi gangguan suhu tubuh selama perawatan dengan kriteria:
- Suhu tubuh batas normal (36,5- 37,5)
- Bayi sudah bisa beradaptasi dengan suhu lingkungan.









Tidak terjadi infeksi dengan kriteria :
- luka lecet pada bokong kering/ sembah.
- bekas infus sudah tidak ada lagi / sembuh.
-sonde lambung sudah di aff.









 1. Ukur tanda-tanda vital. S,N, Pernafasan

2. Ganti pakaian bayi segera bila basah




3. Awasi suhu inkubator
    Rawat luka lecet  secara aseptic dan antiseptik.
4. Ganti popok yang    basah





1. kaji tanda –tanda  vital




2. Cuci tangan sebelum dan sesudah melaksanakan prasat
3. Menjaga kebersihan kulit bayi
 4. Menjaga kesterilan alat

5.Rawat luka leacet dengan aseptic dan antiseptik.





6. Ganti popok segera setelah basah
7. Kolaborasi dalam pemberian terapi antibiotik
1. sebagai data dasar dalam merencanakan tindakan keperawatan luka.
2.      Pakain basah dapat terjadi  konveksi panas dari tubuh bayi   meminimalkan resiko kontaminasi kuman.

3.      Perubahan suhu incubator, dapat mempengaruhi suhu tubuh anak.

4.      Sebagai media pertumbuhan kuman.





1.peningkatan tanda vital  memberi sinyal kepada petugas dalam merencarakan tindakan keperawatan

2. Mencegah /meminimalisir terjadi nasokomial


3. Mengurangi atau menekan pertumbuhan kuman
4. Menghindari terjadinya kontaminasi kuman
5. perawatan yang selalu mengutamakan aseptic dan antiseptik dapat menguranggi/ menghindari
terjadinya kontaminasi kuman/ mikroorganisme.
6. Menekan media pertumbuhan kuman

7. Anti biotik berguna  untuk membunuh kuman


































3.5   TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama pasien : By PY
Hari/ Tgl
No Dix Kep
Tindakan keperawatan
T.T
Selasa, 10-6-2003







selasa,10-6









DX.II
1.Memantau  derajat luka dengan hasil luka lecet pada bokong.
2. Mengatur posisi tidur bayi yaitu dari terlentang menjadi tertelungkup
3.  Mengukur tanda- tanda vital dengan hasil  suhu: 36,8 C nadi 140x/mnt, RR = 42x/mnt
5.      merawat luka lecet yaitu  membersihkan
6.      Menganti alat-alat tenun yang basah yaitu baju dan popoknya.

1. Mengukur tanda – tanda vital, dengan hasil
     s= 36,8 c    RR :44x/ mnt   HR= 140x/mnt

2. Menjaga agar lingkungan sekitar bayi tetap hangat
2.    Beri minum  PASI setiap 2 jam yaitu tiap kali pemberian 25 cc.
3.    Menganti alat tenun yang basah  yaitu setelah kita alami
4.    menghindaari terjadinya konverensi dengan cara mematikan, FAN yang ada box incubator selallllu ditutup setelah tindakan telah selasa.



3.5   TINDAKAN KEPERAWATAN
HARI & TGL, JAM
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
PARAF
Senin, 9-6-2003 jam 10.30 WIB















Senin, 9-6-’03 jam 11.00 WIB















Senin, 9-5-’03 jam 11.00 WIB























Senin, 9-5-’03 jam 11.00 WIB



















Selasa, 10/5/03

















Selasa, 10/5/03

















Selasa, 10/5/03





















Selasa, 10/5/03

















Rabu, 11/6/03














Rabu, 11/6/03














Rabu, 11/6/03


















Rabu, 11/6/03









































1














2















3





















4


















1















2
















3






















4

















1















2















3



















4
1. Memberikan bayi minum PASI sesuai jadwal 25 cc per sonde
2. Membangunkan bayi untuk pemberian minum tiap 2 jam
3. Mencatat reaksi bayi setelah diberikan minum.
4. Menimbang BB bayi ( 1400 gr)

5. Mencatat kemampuan bayi untuk menghabiskan susu yang diberikan dari 25 cc/jamnya.
1.Memantau  derajat luka dengan hasil luka lecet pada bokong.
2. Mengatur posisi tidur bayi yaitu dari terlentang menjadi tertelungkup
3.  Mengukur tanda- tanda vital dengan hasil  suhu: 36,8 C nadi 140x/mnt, RR = 42x/mnt
7.      merawat luka lecet yaitu  membersihkan
8.      Menganti alat-alat tenun yang basah yaitu baju dan popoknya.
1. Mengukur tanda – tanda vital, dengan hasil
     s= 36,8 c    RR :44x/ mnt   HR= 140x/mnt
2. Menjaga agar lingkungan sekitar bayi tetap hangat
5.    Beri minum  PASI setiap 2 jam yaitu tiap kali pemberian 25 cc.
6.    Menganti alat tenun yang basah  yaitu setelah kita alami
menghindaari terjadinya konverensi dengan cara mematikan, FAN yang ada box incubator selalu ditutup setelah tindakan telah selasai.
1. Mengkaji tanda –tanda  vital  (suhu 36,80C, RR= 42 kali permenit, nadi = 140x/mnt)
2. Menuci tangan sebelum dan sesudah melaksanakan tindakan keperawatan
3. Menjaga kebersihan kulit bayi
 4. Menjaga kesterilan alat
5.Merawat luka leacet dengan aseptic dan antiseptik.
6. Mengganti popok segera setelah basah
7. Mengkolaborasi dalam pemberian terapi antibiotik

1. Memberikan bayi minum PASI sesuai jadwal 25 cc per sonde
2. Membangunkan bayi untuk pemberian minum tiap 2 jam
3. Mencatat reaksi bayi setelah diberikan minum.
4. Menimbang BB bayi ( 1410 gr)

5. Mencatat kemampuan bayi untuk menghabiskan susu yang diberikan dari 25 cc/jamnya.
1.Memantau  derajat luka dengan hasil luka lecet pada bokong.
2. Mengatur posisi tidur bayi yaitu dari terlentang menjadi tertelungkup
3.  Mengukur tanda- tanda vital dengan hasil  suhu: 36,9 C nadi 145x/mnt, RR = 42x/mnt
4.    merawat luka lecet yaitu  membersihkan
5.    Menganti alat-alat tenun yang basah yaitu baju dan popoknya.

1. Mengukur tanda – tanda vital, dengan hasil
     s= 36,9 c    RR :42x/ mnt   HR= 145x/mnt
2. Menjaga agar lingkungan sekitar bayi tetap hangat
6.    Beri minum  PASI setiap 2 jam yaitu tiap kali pemberian 25 cc.
7.    Menganti alat tenun yang basah  yaitu setelah kita alami
menghindaari terjadinya konverensi dengan cara mematikan, FAN yang ada box incubator selalu ditutup setelah tindakan telah selasai.

1. Mengkaji tanda –tanda  vital  (suhu 36,90C, RR= 42 kali permenit, nadi = 145x/mnt)
2. Menuci tangan sebelum dan sesudah melaksanakan tindakan keperawatan
3. Menjaga kebersihan kulit bayi
 4. Menjaga kesterilan alat
5.Merawat luka leacet dengan aseptic dan antiseptik.
6. Mengganti popok segera setelah basah
7. Mengkolaborasi dalam pemberian terapi antibiotik
1. Memberikan bayi minum PASI sesuai jadwal 25 cc per sonde
2. Membangunkan bayi untuk pemberian minum tiap 2 jam
3. Mencatat reaksi bayi setelah diberikan minum.
4. Menimbang BB bayi ( 1420 gr)

5. Mencatat kemampuan bayi untuk menghabiskan susu yang diberikan dari 25 cc/jamnya.
1.Memantau  derajat luka dengan hasil luka lecet pada bokong.
2. Mengatur posisi tidur bayi yaitu dari terlentang menjadi tertelungkup
3.  Mengukur tanda- tanda vital dengan hasil  suhu: 370 C nadi 140x/mnt, RR = 42x/mnt
4. merawat luka lecet yaitu  membersihkan
5.      Menganti alat-alat tenun yang basah yaitu baju dan popoknya.
1. Mengukur tanda – tanda vital, dengan hasil
     s= 370 c    RR :44x/ mnt   HR= 140x/mnt
2. Menjaga agar lingkungan sekitar bayi tetap hangat
3.      Beri minum  PASI setiap 2 jam yaitu tiap kali pemberian 25 cc.
4.      Menganti alat tenun yang basah  yaitu setelah kita alami
menghindaari terjadinya konverensi dengan cara mematikan, FAN yang ada box incubator selalu ditutup setelah tindakan telah selasai.
1. Mengkaji tanda –tanda  vital  (suhu 370C, RR= 42 kali permenit, nadi = 140x/mnt)
2. Menuci tangan sebelum dan sesudah melaksanakan tindakan keperawatan
3. Menjaga kebersihan kulit bayi
 4. Menjaga kesterilan alat
5.Merawat luka leacet dengan aseptic dan antiseptik.
6. Mengganti popok segera setelah basah
7. Mengkolaborasi dalam pemberian terapi antibiotik


HARI,TGL DAN JAM
DIAGNOSA KEPERAWATAN
EVALUASI
PARAF












































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar