Jumat, 13 Mei 2011

Senam Hamil… Why NOT


Minggu ini, untuk ketiga kalinya saya mengikuti senam hamil di RS Gleni, Medan. Awalnya saya malas untuk ikut kelas senam hamil, karena saya pikir saya cukup melakukan gerakan-gerakan senam hamil dari majalah dan internet di rumah saja. Tapi, setelah obrolan dengan saudara sepupu saya, yang sudah berpengalaman melahirkan 3 anak, ia sangat menyarankan saya untuk ikut kelas senam hamil, paling tidak satu kali saja.
Tepatnya 2 minggu yang lalu, saya mulai mengikuti kelas senam hamil. Hari itu, Austin, suamiku harus bangun pagi untuk mengantarkan saya ke rumah sakit. Padahal, malamnya ia pulang pukul 2 pagi karena mengedit berbagai artikel untuk 3 halaman koran. Ternyata, kelas senam hamil itu baru dimulai pukul 11 siang, bukan sesuai jadwal, pukul 10 pagi. Satu jam saya harus menunggu peserta yang lain diperiksa tekanan darah dan denyut jantung anaknya.
Kelas pun dimulai, dengan 15 orang peserta. Berbagai gerakan kami lakukan, mulai dari berdiri, duduk, hingga berbaring selama satu jam. Saya tak menyangka, banyak gerakan-gerakan yang awalnya saya pikir akan sulit saya lakukan, ternyata bisa dikerjakan dengan baik. Seperti gerakan berbaring sambil mengangkat pinggul. Usai senam, peserta membentuk lingkaran dan saling memberikan pijitan, sayangnya cuma sebentar saja. Setelah ikut kelas senam hamil, badan saya yang awalnya sering pegal-pegal dan kejang otot, perlahan-lahan berkurang. Selain itu, sebelumnya saya sering bolak-balik buang air kecil ke kamar mandi, tapi kini berkurang setelah diajari senam kejel di kelas.
Pertemuan kedua, saya diperkenalkan dengan gerakan-gerakan baru. Bonusnya, saya mendapat satu paket bedak, sabun, shampoo, baby oil dan handuk. Paket ini dibagikan oleh sales Johnson Johnson yang juga memberikan pengetahuan seputar kehamilan usai kelas selesai. Sales itu juga membagikan buku mengenai kehamilan dan cara merawat bayi hingga usia 2 tahun.
Di pertemuan ketiga, saya mulai hafal gerakan-gerakannya. Rencananya minggu depan saya akan ikut lagi, mungkin untuk terakhir kalinya, karena due date dari dokter Cut Adella pada 27 Desember nanti. Saya berharap anak saya bisa lahir dari proses normal bukan Caesar.
Nah, ini nih sebagian gerakan yang diajarkan di kelas senam hamil, semoga berguna ya.
• senam diawali dengan pemanasan. Tujuannya, “Agar peredaran darah di tubuh meningkat dan oksigen yang dibawa ke otot-otot dan jaringan tubuh bertambah. Selain itu, juga untuk menjaga kemungkinan terjadinya kejang atau luka akibat gerakan-gerakan senam selanjutnya.”
• Tahap berikut adalah latihan pernapasan melalui dada dan perut. Ini amat berguna untuk mengurangi rasa sakit saat mulas. “Para ibu juga dilatih mengejan, melatih otot-otot payudara, kaki agar tidak kram. Melatih postur tubuh agar dapat duduk, berdiri, dan tidur dengan nyaman pada saat hamil, dan lainnya.”
• Di pelajaran terakhir, umumnya diberikan latihan kerut yang gunanya untuk mengerutkan kembali otot-otot sehabis melahirkan nanti (sumber: www.tabloid-nakita.com)
Untuk lebih jelasnya, cek yang di bawah ini:

Tapi, ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan sebelum ikut kelas senam hamil:
• Sebelum senam sebaiknya konsultasikan dahulu ke dokter kandungan apakah diperbolehkan senam atau tidak, karena ada beberapa teman yg kehamilannya bermasalah antara lain plasenta previa atau sempat bed rest tidak diperkenankan untuk mengikuti senam hamil
• Kenakan pakaian yang fleksibel dan cukup nyaman untuk gerakan-gerakan senam
• Senam hamil bisa dimulai setelah memasuki trimester ketiga
• Senam hamil minimal dilakukan sekali dalam seminggu.
• Senam hamil yang saya ikuti sekitar 1 jam, tapi diselingi dengan informasi-informasi penting dari instruktur, soalnya bumil kan gampang ngos-ngosan belum lagi harus bolak-balik kamar mandi :)
• Menurut cerita beberapa teman, saat hari H mereka malah lupa apa yg sudah diajarkan waktu senam hamil karena terlalu panic. Jadi, disarankan para suami juga harusnya belajar tentang senam hamil supaya nanti bisa mengingatkan istrinya saat waktu bersalin tiba. Good Luck ya
Adapun manfaat senam hamil, antara lain:
- memperbaiki sirkulasi darah
- mengurangi bengkak-bengkak
- meningkatkan keseimbangan otot-otot
- mengurangi risiko gangguan gastrointensitenal, termasuk sembelit
- mengurangi kejang kaki/kram
- menguatkan otot perut
- mempercepat penyembuhan setelah kehamilan dan yang terpenting Ibu Bidan juga memberikan informasi2 penting seputar kehamilan, menyusui, dan perawatan bayi baru lahir…tapi yang paling berkesan adalah ketemu sesama ibu hamil, yang seperjuangan sesusah sesenang jadi perasaan menjadi lebih enteng karena bisa sharing antar bumil.
Ada juga tips buat ibu yang melahirkan:
1. Diusahakan jangan merem saat mengejan, soalnya pembuluh darah di mata bisa pecah. Walaupun tak parah akibatnya, tapi mata bisa bengkak-bengkak and merah-merah, seperti habis main tinju.
2. Saat ngeden mulut tidak boleh terbuka, jangan teriak-teriak karena akan ngabisin tenaga
3. Jangan ngeden jika dokter/bidannya belum memberikan aba-aba, karena bisa-bisa bayinya susah keluarnya. Intinya, jika belum penuh bukaan 10 cm maka kepala bayi belum bisa keluar, jika dipaksakan robekan di jalan lahir akan banyak.
4. Saat kontraksi biar ngelawan nafsu pengen ngeden pake, napas cepet-cepet seperti orang kepedesan
5. Ngedennya bukan lewat leher tapi lewat perut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar